Oleh Paulus Damar Bayu Murti, S.Kel., M.Si., M.Sc. Dosen Teknologi Pangan
Tahu merupakan salah satu makanan berbasis kedelai yang sangat populer di Indonesia. Selain harganya yang terjangkau, tahu juga kaya akan nutrisi seperti protein, kalsium, dan berbagai vitamin. Namun, apa jadinya jika tahu yang kita makan sudah melewati masa segarnya atau dikenal dengan istilah tahu tengik? Meski istilah ini sering kali dikaitkan dengan rasa dan aroma yang kurang sedap, ada beberapa pengalaman unik dan bahkan manfaat tersembunyi yang bisa diambil terutama jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, tradisional, dan keberlanjutan pangan.
Tahu tengik atau dikenal dengan istilah stinky tofu (English) dan chòu dòufu (pinyin Chinese) merupakan makanan kuliner jalanan khas di negara Taiwan yang memiliki aroma yang kuat dan memikat para pengunjung di tempat kuliner night market. Awalnya saya mencium bau tersebut terasa mual dan agak pusing jika terus menerus membaunya. Menurut jejak pendapat orang, pengalaman makan tahu tengik tersebut dianggap tidak menyenangkan karena rasa pahit dan aroma asam khas tahu yang mulai membusuk dapat memberikan sensasi yang cukup “menantang”.

Pada saat saya diberitahu oleh teman bahwasanya tahu tengik khas Taiwan tersebut rasanya enak, awalnya saya tidak percaya dan menyangsikannya. Namun, diliputi oleh rasa penasaran yang tinggi akhirnya saya pun iseng untuk membeli kuliner tersebut dengan harga 60 NTD. Terdapat sayuran yang disajikan bersamaan dengan tahu tengik tersebut dan saus hasil racikan dari penjualnya yang ternyata tidak saya sangka dapat mengubah persepsi saya terhadap rasa tahu tengik ini.
Beberapa bumbu yang ditambahkan memiliki rasa yang kuat seperti bawang putih, kunyit untuk mengurangi rasa tidak sedapnya dan jika suka lebih pedas kita bisa meminta untuk ditambahkan irisan cabai. Rasanya cukup unik, memikat dan ternyata bisa dinikmati sebagai kudapan di hari yang senja.
Ternyata ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari makanan tahu tengik ini lho gaes sebagai berikut:
- Mengurangi limbah pangan : Pemanfaatan limbah pangan sering kali menjadi suatu masalah yang tak tersentuh hingga akhirnya dibuang begitu saja. Dengan kita tahu cara memanfaatkan tahu yang hampir basi tersebut menjadi sebuah kuliner yang dapat dinikmati semua orang merupakan terobosan baru yang dapat mendukung gerakan zero waste.
- Sumber mikroba fermentasi alami : Tahu tengik sebenarnya menjadi sumber mikroba alami yang berguna dalam proses fermentasi. Beberapa Masyarakat tradisional menggunakan tahu yang sudah tengik untuk memulai fermentasi tempe atau oncom. Sehingga tidak salah jika kita mengolah tahu hampir basi tersebut dengan metode yang benar dan tepat dapat menghasilkan makanan baru yang bergizi dan aman.
- Eksplorasi nutrisi tambahan : Walaupun tahu tengik ini mengalami degradasi nutrisi, beberapa proses fermentasi alami justru meningkatkan senyawa tertentu seperti enzim proteolitik. Namun, ini sangat bergantung pada cara penyimpanan dan pengolahan tahu itu sendiri.
- Pendidikan tentang keamanan pangan : Konsumsi tahu tengik juga memberikan Pelajaran berharga tentang keamanan pangan. Sehingga pengalaman ini dapat meningkatkan kesadaran Masyarakat untuk lebih bijak dalam menyimpan makanan agar tentap segar dan aman. Sekaligus menghindarkan suatu bahan pangan dapat tercemar oleh mikroba pathogen seperti Eschericia coli dan Salmonella yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan bahkan hingga keracunan makanan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memastikan tahu yang dikonsumsi masih dalam batas wajar aman.
Makan tahu tengik memang memberikan pengalaman yang beragam dan unik dilihat dari segi rasa, kesan pertama memakannya dan Pelajaran tentang kreativitas dalam mengolah makanan. Walaupun tidak selalu disarankan, ada beberapa manfaat tersembunyi yang dapat diambil jika tahu tahu tengik diolah dengan metode yang tepat. Diatas itu semua, Kesehatan menjadi suatu prioritas utama dalam hal memastikan kualitas dan keamanan pangan sebelum dikonsumsi. Oleh karena itu, dengan pengolahan yang kreatif dan kesadaran akan keberlanjutan pangan, tahu tengik dapat menjadi bagian dari cerita menarik dalam perjalanan kuliner dan Pendidikan pangan di lapisan Masyarakat kita. Salam sehat selalu untuk para pembaca.