Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Nasional Karangturi (Unkartur) Semarang kembali berkreasi dan berinovasi mengembangkan pangan jenis tempe menjadi pangan baru yang lebih kompleks kandungan gizinya. Mereka mampu berkreasi membuat tempe labu kuning (TemLaKun).
Fermentasi tempe dikembangkan dengan mencapur adonannya dengan labu kuning. Rektor Unkartur Semarang, Dra Lusiawati Dewi MSc memberikan apreasiasi kepada mahasiswanya yang berani mengembangkan teknologi pangan berbasis tempe.
”Kreativitas dan inovasi anak muda yang tidak lain merupakan mahasiswa Teknologi Pangan Unkartur ini sangat membanggakan,”
”Makanan tempe yang sudah ada terus dikembangkan agar memiliki nilai gizi lebih,” jelas Lusi.
Mahasiswa yang terlibat dalam kreasi dan inovasi itu adalah Genoveva Visi Parameswari, James Ernest Wijaya, dan Felicica Febriana Kawito.
Dalam praktikum mikrobiologi pangan fermentasi, mereka memanfaatkan labu kuning sebagai bahan tambahan pembuatan temlakun.
Labu kuning melimpah dan dapat dimaksimalkan pemanfaatannya.
Labu kuning (cucurbita moschata) adalah salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia.
Proses penanamannya tidak sulit, baik pembibitannya, perawatannya, dan hasilnya cukup memberikan nilai ekonomis untuk masyarakat.
Bermanfaat
Labu kuning dari familia cucurbitaceae ini mengandung vitamin A, vitamin F, asam folat, beta karoten, alpha karoten, beta cryptoxanthin, lutein, zeaxanthin, dan serat.
Kandungan terbesar adalah air sebesar 94%.
Beta katoten memberikan warna jingga pada buah dan sayuran, yang dapat menghasilkan vitamin A.
Labu kuning dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia, mencegah diabet, menurunkan berat badan karena kandungan seratnya.
Menyehatkan kulit karena adanya antioksidan, menjaga tekanan darah. Tempe yang ditambah dengan labu kuning, lebih mempunyai fungsi untuk menjaga kesehatan dan memiliki warna yang menarik.
Tempe Labu Kuning (TemLaKun) dapat menjadi pangan fungsional (functional food) untuk konsumsi segala usia.
Dalam fermentasi tempe, peran labu kuning tidak menghambat pertumbuhan kapang, sehingga proses fermentasi dapat berjalan baik. Kemudian hifa dari rhizopus sp dapat tumbuh dengan subur. Pembuatan TemLaKun oleh mahasiswa Teknologi Pangan Unkartur menunjukkan bukti adanya kreasi dan inovasi dalam bidang pangan, semoga hal ini dapat menambah ragam pangan fermentasi.
Terima kasih sebelumnya, artikel ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai mahasiswa teknologi pangan yang sedang mencari pengetahuan mengenai labu kuning dan pemanfaatannya. Artikel ini sangat memotivasi saya untuk menciptakan inovasi baru melalui proses fermentasi seperti pada artikel ini.
[…] Teknologi Pangan ditampilkan inovasi pengolahan pangan dengan bahan dasar tempe.“Ada juga produk teknologi pangan UNKARTUR berupa es krim dengan pewarna alami. Es krim warna pink dari buah naga dan warna hijau […]