Seperti kita ketahui bersama Covid-19 penyakit yang disebabkan oleh virus corona SARS CoV 2 yang mulai berjangkit dari Wuhan di bulan Desember tahun 2019, telah dengan cepat menyebar ke seluruh dunia sebagai Pandemi. Pandemi covid-19 ini telah berusia 1 tahun 8 bulan namun tanda-tanda akan berakhir masih belum jelas. Bahkan dalam perjalanan waktu virus corona penyebab covid-19 telah terjadi perubahan-perubahan varian sehingga di dunia dikenal ada beberapa varian antara lain varian alpha, betha, gamma, delta.
Varian delta menjadi sangat ditakuti karena kecepatan penularannya dapat mendekati 2 kali kecepatan varian yang lainnya (CDC: Center for Disease Control, AS). Lebih lanjut varian delta juga disebutkan lebih pendek masa inkubasinya (masa saat virus mulai masuk tubuh manusia sampai memberi gejala penyakit) dan juga masih dapat menginfeksi orang yang sudah divaksin, serta berkembang biaknya juga lebih cepat. Maka kehadiran varian delta berkarakter lebih cepat menular, lebih mudah memberi gejala berat, dan lebih banyak orang yang tertular. Oleh sebab itu untuk mengurangi kecepatan penularan dan banyaknya penderita yang menjadi bergejala berat yang menyebabkan rumahsakit penuh malah sampai kewalahan, tindakan pemberlakuan pembataan kegiatan masyarakat (PPKM) yang lebih ketat menjadi pilihan utama dan menjadi keharusan.
Terbukti kemudian PPKM tersebut membuahkan hasil dengan ditandai menurunnya grafik jumlah kasus, menurunnya rujukan covid-19 ke rumahsakit, juga menurunnya jumlah kematian karena covid-19. Berdasarkan buki ini maka kepatuhan memakai masker di ruang umum, juga di rumah sendiri bila anggota keluarganya ada yang sehari-harinya beraktifitas di luar rumah dengan risiko tinggi, misal pedagang di pasar, penjaga toko, penjaga supermarket, pelayan restoran, karyawan warung makan, karyawan mall, karyawan pabrik, pegawai kantoran, dan sudah barang tentu tenaga kesehatan di klinik, rumah sakit dan seterusnya yang sering bertemu dengan orang di tempat pekerjaannya, memakai masker menjadi kunci mencegah penularan disamping kepatuhan pada protokol kesehatan lainnya seperti sering-sering cuci tangan, menjaga jarak, dan hindari kerumunan.
Kemunculan varian delta diketahui di bulan Desember 2020, berasal dari India setelah usai kerumunan masal pada upacara keagamaan dengan mandi beramai-ramai di sungai Gangga. Maka mutasi virus corona varian delta diduga terjadi akibat terjadinya kerumunan masal tanpa mematuhi protocol kesehatan seperti tanpa memakasi masker, tanpa menjaga jarak dan kerumunan masal yang berlama-lama.
Varian delta kemudian menyebar ke berbagai Negara termasuk Indonesia dengan cepat. Melihat fakta ini maka tidak bisa tidak kalau berharap penularan covid-19 menurun, maka memakai masker harus tetap dilanjutkan meskipun orang sudah divaksin legkap sekalipun.
Ingat varian delta masih mampu menginveksi orang yang sudah mendapat vaksin lengkap sekalipun. Namun menurut penelitian-penelitian orang yang sudah divaksin bila terinfeksi covid-19 akan bergejala lebih ringan daripada yang belum divaksin.
PPKM darurat di Indonesia dengan level 4, kemudian 3 dan kemudian belum tahu kapan PPKM darurat dihentikan, karena grafik data angka penularan yang masih belum stabil, maka apabila dirasakan murid2 sekolah ataupun mahasiswa perlu kembali malakukan tatap muka maka yang harus diperhatikan (tips) agar tidak terjadi penularan di sekolah atau di kampus untuk menghadapi virus corona varian delta adalah:
- Tetap mematuhi protokol kesehatan saat melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah atau di kampus, dan diberikan fasilitas yang memadai untuk mematuhi protokol kesehatan.
- Ikuti tata cara PPKM yang dianjurkan seperti lamanya jam berkegiatan di sekolah atau di kampus,
- Pengaturan tempat duduk siswa/mahasiswa sesuai jarak yang dianjurkan,
- Menjaga kebersihan kelas dengan sering-sering melakukan pengepelan lantai , dan pengelapan meja kursi yang digunakan di kelas dengan Lisol atau karbol.
- Ruang kelas sebaiknya tidak tertutup, tetapi diberikan kesempatan pergantian udara yang lancar, meskipun diberikan AC. Bila ruang terpaksa tertutup dan ber AC maka harus dipastikan filter AC yang digunakan telah sesuai dengan filter AC untuk menahan / menyaring virus corona dan dibersihkan berkala sesuai standar perawatan mesin AC yang ditentukan,
- Lantai kamar mandi dan WC harus sering-sering disiram karbol/lisol, dan dipel.
- Pengunjung kantin sekolah/kampus harus dibatasi waktu kunjungannya,
- Setiap siswa/ mahasiswa yang mau masuk kampus dilakukan pengukuran suhu tubuh, dan menyatakan keadaan kesehatnnya normal, setelah sebelumnya diedukasi yang dimaksud normal itu adalah (tidak panas/ meriang, tidak pusing, tidak mual, tidak mencret, tidak batuk-batuk kering, tidak kehilangan indera pembauan dan pengecapan, tidak merasa kehilangan tenaga atau loyo). Bila ada yang menyatakan salah satu gejala itu ada maka sebaiknya disilahkan tidak masuk sekolah/kuliah dulu sampai semua gejala tersebut memang hilang dan bukan sebagai gejala covid-19.
- Terakhir dan sangat penting adalah setiap siswa/mahasiswa telah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Oleh : dr. Sudiro, MPH, Dr. PH – Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unkartur Semarang
Salam sehat dan semangat.
Artikel ini telah dimuat pada : klik link ini https://jateng.tribunnews.com/2021/08/27/tips-persiapan-menjalani-sekolah-tatap-muka