Prodi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Universitas Nasional Karangturi Diera Revolusi Industri 4.0 “Beradaptasi atau Ketinggalan”?

Beranda > Artikel > Prodi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Universitas Nasional Karangturi Diera Revolusi Industri 4.0 “Beradaptasi atau Ketinggalan”?

Dody Indra Sumantiawan S.Kom., M.Kom – Dosen S1 Manajemen Informasi Kesehatan

Revolusi menunjukkan perubahan yang radikal dan tiba-tiba. Era revolusi industri 4.0 dihadapkan dengan dua pilihan, Adaptasi atau Tertinggal?

Perkembangan yang tidak bisa dicegah kemajuannya, yaitu era perkembangan baru dalam teknologi dan informasi.

Era revolusi pelayanan industry 4.0, pilihannya hanya dua, beradaptasi atau ketinggalan”, hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, yang diwakili Sekretaris Ditjen Kesmas, dr. Eni Gustina, MPH dihadapan para peserta pertemuan Poltekes Kemenkes dalam mendukung Kesehatan Era Revolusi Industri 4.0

Pelayanan kesehatan d era Revolusi Industri 4.0 terus bergerak dalam hal inovasi perubahan teknologi, sosial ekonomi, gaya hidup serta lingkungan terutama dalam pengembangan dan pengolahan data kesehatan.

Data yang tercipta menjadi kunci utama perkembangan informasi untuk kemajuan teknologi, berbagai disiplin ilmu terus bermunculan dalam variasi analisis data. Analisis data merupakan proses mengolah data dan informasi ke dalam proses penelitian, berbagai output proses analisis data sangat berguna untuk pengambilan keputusan, improvisasi cara kerja, rekomendasi dan berbagai hal untuk menunjang kemajuan manajemen layanan.

Menjawab tantangan kemajuan Revolusi Industri 4.0 yang bergerak sangat radikal saat ini, Prodi MIK (Manajemen Informasi Kesehatan) Universitas Nasional Karangturi dengan tegas menjawab akan beradaptasi di era gempuran Revolusi saat ini. Hal ini dibuktikan dengan diterapkannya Pendidikan Prodi MIK, yaitu :

Menjadi pusat studi dan pengembangan Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) berjiwa wirausaha yang unggul dibidang Rekam Medis Elektronik dan Analisis Data Layanan Kesehatan”.

Visi ini dikuatkan dengan diberlakukannya berbagai Misi Pendidikan MIK yang salah satunya, yaitu :

Menyelenggarakan Pendidikan dan pembelajaran bidang MIK berfokus pada RME dan ADLK”

Prodi MIK Universitas Nasional Karangturi berkomitmen bahwa tuntutan Revolusi adalah tantangan untuk membentuk kader-kader sumber daya manusia yang Cerdas, Kreatif dan Profesional. Penerapan proses pendidikan prodi MIK Universitas Nasional Karangturi bertujuan untuk melatih mahasiswa terbiasa bersanding dengan data. Pengelolaan data-data kesehatan menjadi basis dari perkembangan Revolusi Industri 4.0 dibidang kesehatan.

Sarana dan prasaran yang terus berkembang pesat harus diimbangi dengan produktivitas SDM yang mampu untuk mengoperasikan teknologi saat ini. Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemanfaatan dari sistem teknologi informasi yang sudah ada dan yang terpenting adalah mencetak kader-kader SDM yang mumpuni dalam bidang kesehatan yang selarah dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0, maka prodi MIK Universitas Nasional Karangturi memberikan jawaban melalui Visi dan Misi diterapkan.

Pendidikan dan pembelajaran bidang MIK berfokus pada RME dan Analisis Data Layanan Kesehatan (ADLK), prodi MIK Universitas Nasional Karangturi berkomitmen menyajikan mata kuliah yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang ahli dalam bidang analisis data layanan kesehatan. Selain untuk menghasilkan informasi dari data, analis data juga berperan dalam mengalisis data-data internal dan dapat berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, analis data juga turut berperan saat proses berkomunikasi data kepada orang-orang dalam perusahaan dan juga stakeholder (pemangku kebijakan).

Salah satu contoh ADLK adalah penerapan Big Data dalam Pelayanan Kesehatan, dalam bidang kesehatan Big Data akan menerapkan analytic yang mana bisa membuahkan hal-hal positif bagi dunia kesehatan. Big Data dalam prakteknya digunakan untuk mendapatkan data pribadi pasien yang bisa digunakan untuk mengurangi kesalahan pihak rumah sakit dalam memberikan obat. Hal ini bisa terjadi karena rumah sakit kekurangan data dari pasien tersebut sehingga adanya Big Data hal tersebut tidak akan pernah terjadi. Fungsi nya untuk membantu tenaga medis, seperti dokter atau perawat untuk mendapatkan data lebih mendalam dari pasien. Seperti rekam medis, daftar obat yang dikonsumsi, hingga daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi. Data-data tersebut menjadi penting untuk meminimalkan malpraktek dan mendapatkan data pribadi pasien.

Penggunaan Big Data dipercaya lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan cara manual. Masih ada yang mengandalkan cara manual sehingga semua data ditumpuk menjadi satu. Tidak ada yang menjamin data tersebut akan aman dan dalam kondisi yang selalu bagus. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran, banjir, dan lain sebagainya tentu rumah sait akan kehilangan data pasien yang sangat penting tersebut. Selain mencari data pasien, Big Data ini juga bisa menyimpan riwayat rekam medis pasien yang mana akan bertambah selama pasien tersebut memeriksakan diri ke rumah sakit yang dimaksud.

Penerapan ADLK ini sangat luas cakupannya untuk mengembangkan dan meningkatkan manajemen layanan diberbagai sektor kesehatan, oleh karena nya prodi MIK Unkartur memegang teguh misi menyelenggarakan pembelajaran bidang MIK yang berfokus pada RME dan ADLK.

Leave a Reply

nineteen + seven =