Furikake, Makanan Jepang yang Menjadi Teman Saat Lapar

Beranda > Artikel > Furikake, Makanan Jepang yang Menjadi Teman Saat Lapar

Oleh : Hatmiyarni Tri Handayani, S.TP., M.Sc,Dosen Teknologi Pangan Universitas Nasional Karangturi Semarang

Rendahnya konsumsi ikan di Indonesia disebabkan karena kurangnya variasi dalam pengolahan ikan.

Furikake, salah satu produk alternative dalam pengolahan ikan.

Furikake adalah bumbu makanan yang berasal dari Jepang, yang berupa butiran, tepung, atau berserat seperti abon.

Biasanya disajikan dengan cara menaburkan ke atas nasi dan dimakan sebagai lauk.

Dalam pembuatannya, furikake dibuat dalam jumlah yang banyak, sehingga dapat dimakan sewaktu-waktu.

Melihat belum banyaknya produk olahan ikan, dan masih rendahnya konsumsi ikan di masyarakat, maka kami Universitas Nasional Karangturi Semarang hadir untuk memberikan solusi dalam pengolahan pangan, dalam hal ini adalah diversifikasi produk olahan ikan.

Inilah alasan Unkartur membuka Program Studi S-1 Teknologi Pangan, karena melihat masih banyak bahan pangan yang belum diolah secara maksimal, sehingga daya tarik masyarakat untuk menikmatinya juga masih rendah.

Dalam hal pengolahan ikan menjadi furikake, teknologi yang digunakan sangatlah sederhana, sehingga para mahasiwa bisa membuat produk furikake di rumah, baik untuk dikonsumsi secara pribadi ataupun nantinya akan dipublikasikan untuk bersaing di pangsa pasar, dengan sentuhan kreasi para mahasiwa itu sendiri.

Walaupun Unkartur adalah universitas baru di kota Semarang, akan tetapi Unkartur memiliki tenaga akademik yang sangat luar biasa yang berkompeten di bidangnya, terutama Teknologi Pangan, yang dengan pengetahuan, pengalaman, dan kompetensi yang dimilikinya mampu untuk memberikan terobosan baru, terutama dalam hal diversifikasi produk. Unkartur tidak hanya mencetak lulusan yang ahli di dalam bidang Teknologi Pangan secara akademik, akan tetapi nantinya lulusan Unkartur dapat berwirausaha memberikan inovasi baru. Formulasi furikake adalah wijen, rumput laut dan sayuran kering.

Bagi generasi milenial sekarang ini, produk olahan ikan Furikake ini sangat cocok sekali, karena tanpa ada perlakuan terlebih dahulu, bisa dibawa kemanapun, bisa dimakan kapan saja, dan apabila ingin berkreasi sendiri juga mudah untuk membuatnya. Jenis ikan yang digunakan juga bisa jenis apa saja, sehingga memudahkan masyarakat untuk membuat sendiri. Furikake yang baik mempunyai rasa yang khas, tidak berbau amis atau anyir, sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Perlakuan yang diberikan saat pengolahan ikan menjadi Furikake sangatlah sederhana, yaitu perebusan, pengecilan ukuran (menjadi bentuk suir), dan pemanasan.

Kandungan protein furikake lebih tinggi dibandingkan ikan segar. Furikake juga dapat disimpan lama tanpa mengalami perubahan kualitas. Dari aspek kesehatan, furikake bisa diandalkan sebagai “makanan yang kaya”. Loh, kok bisa? Bagaimana tidak, bahan yang digunakan adalah ikan yang mempunyai kandungan protein yang tinggi, dan ditambah pula dengan adanya biji wijen yang selalu digunakan untuk campuran formulasinya, sehingga bisa dikategorikan sebagai bahan fungsional. Harapan kami, dengan adanya pengolahan ikan menjadi produk Furikake dengan variasi rasa, variasi jenis ikan, variasi formulasi, akan menambah minat konsumsi masyarakat terhadap ikan itu sendiri. Dan Teknologi Pangan Universitas Nasional Karangturi Semarang, adalah pilihan yang baik untuk generasi muda mengembangkan ide kreatif menciptakan inovasi produk pangan yang baru yang aman untuk dikonsumsi.

Leave a Reply

18 − ten =