Kesehatan mental telah menjadi isu yang semakin mendapat perhatian di berbagai kalangan, termasuk di lingkungan akademik dan masyarakat umum. Di tengah tuntutan kehidupan modern yang semakin kompleks, individu dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka. Mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan sering kali mengalami tekanan terkait tuntutan akademik,
pekerjaan, serta dinamika hubungan sosial yang dapat mempengaruhi performa dan kualitas hidup mereka.
Di sisi lain, literasi tentang kesehatan mental di masyarakat masih relatif rendah, sementara stigma terhadap isu kesehatan mental masih sering ditemukan. Hal ini menyebabkan banyak individu yang membutuhkan bantuan psikologis enggan untuk mencari pertolongan. Oleh karena itu, diperlukan suatu lembaga
yang mampu menyediakan layanan konseling yang terpercaya dan mudah diakses serta program pelatihan yang dapat membantu individu mengembangkan keterampilan mental dan emosional yang positif.
Sebagai institusi yang memiliki komitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan masyarakat, universitas memiliki peran strategis dalam menyediakan layanan psikologi yang terstruktur dan berkualitas. Dengan mendirikan lembaga psikologi sebagai Unit Pelayanan Terpadu,
Universitas Nasional Karangturi dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis civitas akademika serta masyarakat umum.
Lembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat layanan konseling, tetapi juga sebagai pusat pelatihan yang berbasis ilmu psikologi. Dengan mengintegrasikan penelitian, layanan konseling, dan program pelatihan, lembaga ini diharapkan dapat menjadi pusat unggulan dalam pengembangan kesehatan
mental dan potensi individu yang siap menghadapi tantangan kehidupan secara holistik dan berkelanjutan
V I S I :
Menjadi lembaga psikologi terkemuka yang menyediakan layanan konseling, asesmen dan training berbasis ilmu
pengetahuan yang holistik, inovatif, dan berbasis nilai-nilai kemanusiaan.
M I S I :
One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin. He lay on his armour-like back, and if he lifted his head a little he could see his brown belly, slightly domed and divided by arches into stiff sections. The bedding was hardly able to cover it and seemed ready to slide off any moment. Housed in a nice, gilded frame.