“Mengenal Ragam Pembelajaran Daring”

Beranda > Artikel > “Mengenal Ragam Pembelajaran Daring”

Sejak awal masa pandemi COVID-19, hampir semua aktivitas pembelajaran di setiap jenjang pendidikan dilaksanakan secara daring atau online. Banyak guru, dosen, dan pengajar telah menggunakan berbagai macam platform digital seperti Zoom, Google Meet, Google Classroom, Schoology, Microsoft Team dan sebagainya untuk mendukung pembelajaran daring mereka.  Semua aktivitas guru dalam mengajar daring ini ternyata telah menjadi topik pembahasan yang menarik di kalangan para pakar dan peneliti di bidang pendidikan. Meskipun berbagai aktivitas pembelajaran tersebut sudah pernah dilaksanakan, mungkin tidak banyak dari kita yang mengetahui nama dan istilahnya.

Berdasarkan ruang lingkupnya, pembelajaran daring terdiri dari 3 macam jenis, yaitu Pembelajaran Sinkron (Synchronous Learning), Pembelajaran Asinkron (Asynchronous Learning), dan Pembelajaran Campuran (Blended Learning). Berikut ini merupakan deskripsi dari ketiga jenis pembelajaran tersebut menurut Profesor Stefan Hrastinski dari Divisi Pembelajaran Digital, Depertemen Pembelajaran Ilmu Teknik di KTH Royal Institute of Technology, Swedia.

  1. Pembelajaran Sinkron (Synchronous Learning)

Pembelajaran sinkron merupakan jenis pembelajaran yang pada prinsipnya sama dengan pembelajaran tatap muka, yaitu adanya interaksi secara langsung (Real time) antara guru dan siswa di ruang kelas. Hanya saja karena akibat perkembangan teknologi komputer dan internet, aktivitas pembelajaran ini bisa dilaksanakan secara daring dengan menggunakan perangkat video konferensi (videoconferencing). Selama masa pandemi, banyak guru, dosen, dan pengajar yang melaksanakan jenis pembelajaran sinkron ini dalam rangka School from Home (SFH). Zoom dan Google Meet merupakan 2 contoh perangkat videoconferencing yang paling populer untuk pembelajaran jenis ini.

2. Pembelajaran Asinkron (Asynchronous Learning)

Berbeda dengan Pembelajaran Sinkron, pembelajaran Asinkron tidak mengharuskan adanya interaksi langsung antara guru dan siswa. Kemajuan teknologi komputer dan internet memungkinkan guru untuk dapat mengunggah berbagai macam materi termasuk video pada sebuah platform pembelajaran digital yang dapat diakses oleh siswa kapanpun dan dimanapun mereka berada. Platform pembelajaran digital ini sering dikenal dengan Learning Management System (LMS). Ada banyak sekali platform LMS yang bisa dipilih dan digunakan baik secara gratis dan berbayar. LMS gratis yang sangat populer saat ini adalah Google Classroom, Moodle, Microsoft Team, dan Schoology. Adapun LMS berbayar yang bisa dipakai untuk meningkatkan optimalisasi pembelajaran antara lain Academy of Mine, SmartSchool,  Ruangguru, Zenius, dsb.

3. Pembelajaran Campuran (Blended Learning)

Blended Learning atau pembelajaran campuran ini sudah sangat sering sekali dibicarakan oleh para ahli dan praktisi di bidang pendidikan. Para ahli dan praktisi tersebut juga memiliki pandangan yang cukup bervariasi mengenai definisi jenis pembelajaran ini. Tidak sedikit dari mereka yang mengaitkan Blended Learning dengan Hybrid Learning. Dari semua definisi yang ada, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Blended Learning merupakan pembelajaran dengan integrasi antara kegiatan tatap muka dan daring (melalui komputer dan internet). Di dalam Blended Learning, para guru dapat melangsungkan Pembelajaran Sinkron dan Asinkron dalam satu materi pembahasan. Pembelajaran ini juga bisa dilaksanakan baik secara tatap muka maupun daring dengan menggunakan sebuah platform digital. Para guru bisa mengunggah rekaman pembelajaran dan materi ke dalam sebuah platform LMS untuk bisa diakses oleh siswa secara fleksibel.

Setelah memahami ketiga jenis pembelajaran daring diatas, kira-kira jenis pembelajaran manakah yang paling tepat untuk diterapkan pada masa pandemi dan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) saat ini?

Oleh : Aziza Restu Febrianto, S.Pd., M.A. – Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Leave a Reply

2 × one =