Oleh: Maria Yuliana B. & Irene Adriana P. A. – Sistem Informasi ’19 – Universitas Nasional Karangturi Semarang
Internet of things adalah sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Kelvin Ashton pada tahun 1999 yang sedang menjadi trend saat ini. IoT dapat diartikan sebagai komunikasi antara orang dan benda-benda yang ada disekitar kita melalui jaringan internet, teknologi IoT sudah mulai dikembangkan dan diaplikasikan seperti sensor, robot, platform cloud yang terhubung melalui protokol komunikasi standar untuk menerima dan mengirimkan informasi. IoT sendiri dapat diterapkan di berbagai macam bidang seperti pada bidang industri, kesehatan dan pendidikan.
Society 5.0 adalah suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia yang menjadi subjek utama untuk mengendalikan teknologi yang dikembangkan oleh jepang. Pada era ini manusia lebih berperan penting dalam pengendalian teknologi, hal ini tentunya memerlukan pengolahan sumber daya manusia (SDM) yang optimal agar dapat beradaptasi dengan IoT diera 5.0.
Dalam kesiapan menghadapi era society 5.0, internet of things memiliki potensi dalam mendukung transformasi digital pada dunia pendidikan. Pada era ini pendidikan lebih ditekankan pada pendidikan karakter, teladan dan moral karena dianggap ilmu bisa digantikan dengan perkembangan teknologi namun soft skill maupun hard skill tidak dapat digantikan dan harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Pada saat ini, pembelajaran jarak jauh tersebar luas. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh R. Hafid Hardyanto (2017) yang membuat desain Internet of Things (IoT) untuk pembelajaran berbasis e-learning yang terintegrasi dengan database yang terkait dengan satu atau lebih perangkat pengguna. Semua informasi yang dikirim oleh instruktur harus efektif bagi siswa. Desain yang dibuat terdiri dari beberapa komponen.
Inovasi dalam Internet of Things (IoT) di bidang pendidikan akan membantu menjalankan proses pendidikan dan pembelajaran dari jarak jauh, misalnya menggunakan IoT dan sistem cloud. Anda dapat membuat jaringan khusus atau jaringan eksternal, seperti jaringan penelitian dan pendidikan Indonesia (IdRen) (Lestari, 2018), IdRen adalah infrastruktur jaringan khusus yang menghubungkan lembaga penelitian dan pendidikan Indonesia dengan masyarakat.
Dampak positif dari IoT di era society 5.0 dalam dunia pendidikan antara lain efisiensi waktu dan jarak, makin melek teknologi, dan praktis dalam penggunaan. Namun, ada pula dampak negatif yang mempengaruhi misalnya kecepatan jaringan yang tidak stabil, coverage jaringan juga belum merata, serta pembelajaran tatap muka seakan bukan solusi.
Dengan adanya hal ini harapan untuk generasi di era society 5.0 ini tetap semangat menjalani hidup yang semua serba teknologi. Jangan mudah terhanyut oleh arus globalisasi. Dongkrak dari kita sendiri menciptakan hal baru menggunakan teknologi.